Wednesday 4 March 2015

Rindu.

Rindu ni paling sakit, bila kau nampak dia depan mata, tapi kau tak mampu nak buat apa apa.

Kau hanya boleh renung dari jauh, saat lihat dia tersenyum manis.
Kau hanya boleh melirik sayu, saat melihat dia ketawa bahagia,
dan kau,
ukir senyum palsu dibibir,
demi menutup rasa yang hadir.

dan kata pada diri,
ya aku okay

Sunday 8 February 2015

Ya, kasihan.

Ya, jatuh cinta itu memang indah. Saat kau terkenang segala yang manis manis antara kalian, kau bakal tersenyum tak sudah, hingga pipi memerah. Hati bakal sering terbuai dengan momen momen manis antara kau dan dia.

Indah kan cinta?

Tapi siapa mampu kata cinta itu bakal menjadi sebuah realiti? Kadang benar kau cinta, tp hanya mampu semat dalam hati. Kadang benar kasih itu ada, tapi tak terluah dek kata kata. Dan yang lebih parah bila cinta membuak dalam jiwa, kau hanya mampu pejam mata dan bayangkan dia. Heh kasihan.


Saturday 15 November 2014

Cinta Yang Hanya Aku Rasa

Saat hati ini bergetar ketika namamu disebut,
itu petanda hati ini kini mahu kamu.
Saat hati ini selalu merindu,
itu petanda kau aku perlu.

Tuhan temukan kita,
dengan cara yang paling tak terjangka.
Semuanya tiba-tiba,
dan kita, seolah jatuh cinta.
oh mungkin bukan kita, tapi aku,
kerna kau punya dia.

Salahnya kau bila melayan aku mesra,
salahnya aku kerna luluh dengan tipu daya.
Salahnya kau bila asyik bergurau manja,
salahnya aku bila tertipu dengan manis kata.

Ya,
salah aku bila terus tertipu dengan dunia,
tanpa sedar dunia mainkan aku,
dunia menghentam aku dengan realiti,
dunia membunuh aku dengan sebuah kenyataan pahit.

Kau hanya perlu aku,
disaat kau tak merasa bahagia.
Kau hanya perlu aku,
disaat hati kau gundah gulana.
Kau hanya perlu aku,
disaat kau perlu belaian manja.
Kau hanya perlu aku,
disaat kau ingin melupakan sengketa.

Disaat dia kembali,
aku kau buang ketepi,
seolah aku tak punya hati.
seolah aku tak punya harga diri.

dan kini,
aku mencintai,
tapi aku sendiri.

#NP Jika Cinta Dia - Geisha



Tuesday 4 November 2014

Cinta Ini Membunuhku.

"Kau hancurkan aku dengan sikapmu,
Tak sadarkah kau telah menyakitiku,
lelah hati ini menyakinkanmu
cinta ini membunuhku."

Disaat muncul kata dua antara kita,
akhirnya aku menjadi cebisan cebisan memori,
yang taknak kau ingat lagi.

Sayang,
aku rindu.
Aku rindu tiap senyum dan tawa
aku rindu tiap belaian istimewa,
dan aku,
terlalu rindu tiap keluh kesah manja.

Namun,
rindu ini membunuhku.



Sakitnya bila terpaksa melepaskan,
hanya semata ingin lihat kau bersama dia.
Sakit,
namun harus melupa. 

Jaga diri sayang disana,
aku sentiasa ada,
cuma kau takkan rasa.

Mati Tak Bernesan

Saat kau sedar meninggalkan aku adalah sesuatu yang tepat,
mata aku terbuka luas,
tentang sebuah hakikat yang tak ingin aku ingat.
Hakikat yang sepatutnya dah lama kita buat,
tapi dengan bodoh aku berpura pejam mata seolah tiada apa.

Sebuah hakikat bangsat yang menampar pipi berkali kali,
buat aku jatuh dan seolah tak ingin bangkit lagi.
Mungkin kata kau aku terlalu muda untuk semua ini,
tapi apa sang muda mudi itu tak punya hati?
apa taklayak utk aku peroleh cinta yg aku ingini?

Ah,
cinta ini kesalahan,
cinta ini sebuah kepalsuan,
dan cinta ini berpaksi kebohongan,
dan aku masih taat pada sebuah kebodohan.
masih setia pada sebuah kesakitan,
dan kekal berpura pada sebuah penipuan.

Ah sialan!
Cinta ini harus aku lupakan,
cinta ini harus aku biar mati seiring sebuah perjalanan.
mati,
biar kekal mati tak bernesan.